Rabu, 17 Juni 2009

Cerpen

Bila Saatnya Tiba



Aku tidak mengerti setelah aku mengenalnya,hati ini terasa kosong jika tidak ada pertemuan.Dia adalah cowok yang supel,dingin.tapi hatiku tidak maresa apa yang dirasakan orang lain bahwa dia cowok misterius.Aku ingin mengenalinya dan ingin jadi sahabatnya.
Dan pada waktu sore itu sekolahku mengadakan pertandingan basket,aku bersama taman dekatku sedang duduk dibawah pohon setelah selesai bertanding.Tetapi pikiranku tidak terjerumus pada bahan pembicaraan yang diomongkan Meli,Rani,dan Kerin.Tiba-tiba saja mataku melihat tajam cowok itu sedang membaca buku.Lamunanku tentangnya terbuyar oleh sapaan Rani.
"Ngelamun apa Ra,kok kayaknya serius amat sih."
"Oh,gak apa-apa,aku cuma mikirin soal,soal apa ya tadi?"
"Lupakan?"pasti soal cowok,"sahut Meli.
"Gak juga,aku merasa cowok yang ada dipojok itu layaknya misterius banget ya?"
"Aduh Heraa,kamu kok sempet-sempetnya melihat cowok misterius itu sih?padahal banyak cowok ganteng disini"ucap Kerin.(cewek yang suka ngomonin cowok-cowok ganteng yang ada disekolah ini).
"Dia itu kelas tiga apa sih?kok aku gak pernah tau soal dia."
Meli tiba-tiba merangkul Hera"Ra dia tuh anak baru disini,katanya sih anaknya seorang pejabat,tapi kok gak gaul yah?"
aku hanya dapat tersenyum saja,dan aku masih saja melihatnya.
"Udah,ayo kita pulang!nanti malam jadikan ketempat ultahnya raka!"ucap Meli
"Jadi dong!Raka teman kita,masak kita gak datang,"sahut Rani.
"Ra ayo kita pulang,kenapa sih lama banget cuci tangan aja?"teriak Kerin keras.
"Kalian duluan aja nanti aku nyusul ke mobil!"
Setelah aku melihat Meli,Rani,Kerin pergi mengambil mobil yang diparkirkan,cepat cepat aku menemui cowok itu.Dan,aku mulai menatap wajahnya dengan tajam saat berdiri didepannya
"Hai,namaku Hera?boleh kenalan sama kamu?"
Tapi apa yang diucapkannya,dia malah bilang bahwa dia sedang sibuk.Aku terus terang aja ingin marah,sombong sekali dia,memangnya dia itu siapa.aku tidak dapat menahan amarah ini,akhirnya aku bilang saja pada dia.
"Maaf ya,jika tidak mau berkenalan bilang saja,sombong sekali!.
"Lho,sayakan sudah bilang saya sedang sibuk".
"Ok,jadi gak mau ada perkenalan dan persahabatan!"
"Ya,karna saya sedang sibuk!"Dan ingat ya?saya gak butuh teman.
Hera akhirnya pergi meninggalkan cowok misterius itu dan menuju kemobil.Didalam mobil Meli bertanya padaku.
"Ra ,tadi habis cuci tangan kok lama banget?"
"O,tadi abis dari toilet".
Esok harinya,Rani dan Kerin mendapatkan identitas cowok itu.
"Ra,aku sudah tau namanya!"ujar kerin.
"Siapa namanya Rin?"

"Namanya sih Indra ,panjangnya Indra Ardiwilaga.dan nama ayahnya Rudi Ardiwilaga,itu yang dikatakan teman sebangkunya".
"Dia memang anak seorang pejabat,tapi kok kenapa dia sombong dan layaknya kurang perhatian.
"Memang dia kurang perhatian,orang tuanya mementingkan bisnisnya".
"Pa dia gak punya saudara?"

"Dia cuma anak semata wayang .ucap kerin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar